Sehat bersama Apoteker
Kenapa ambil tema ini ? Karena merasa Peran Apoteker di masyarakat itu kurang maksimal. Program "Tanya Obat Tanya Apoteker" nampaknya juga belum memberi respon positif terhadap Apoteker. Lewat tulisan ini, saya harap masyarakat lebih menyadari akan pentingnya Peran seorang Apoteker dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit.
Ketika kita
menanyakan pada anak setingkat sekolah dasar mengenai profesi seorang apoteker
banyak yang belum megetahuinya. Kebanyakan ketika ditanya mengenai apa
cita-cita mereka, mereka akan menjatuhkan pilihan untuk menjadi seorang
dokter,perawat,polisi dan profesi-profesi yang populer lainnya. Profesi sebagai
seorang Apoteker belum familiar untuk mereka. Begitu kurang akrabnya profesi
seorang apoteker di kalangan masyarakat. Seolah apoteker hany a dianggap
sebagai “tukang jualan obat” saja. Padahal jika ditelusuri lebih dalam
seharusnya porsi seorang apoteker dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat juga
sangatlah besar. Sama halnya dengan dokter,perawat dan tenaga medis lainnya, Seluruh
tenaga ahli kesehatan seharusnya dapat membentuk kerjasama sebagai tim yang
baik sesuai porsinya masing-masing.
Namun, yang terjadi di Indonesia peran
seorang Apoteker belum sepenuhnya dapat dipercaya oleh masyarakat. Padahal apoteker
yang lebih mengerti mengenai jenis obat apa yang seharusnya dipilih oleh pasien
sesuai dengan gejala yang dialaminya,efek samping apa saja yang akan
ditimbulkan oleh obat-obat tersebut serta kombinasi obat apa saja yang boleh dan
tidak boleh digunakan pasien sehubungan dengan obat yang akan mereka gunakan. Di
lingkungan rumah sakit peran apoteker juga belum maksimal. Hanya beberapa rumah
sakit yang sudah menerapkan sistem “visit pasien”. Kegiatan “visit pasien” juga
perlu dilakukan oleh seorang Apoteker mengingat Apoteker lah yang lebih
memahami pemilihan obat yang sesuai dengan kondisi pasien. Dari kegiatan “visit”
ini komunikasi antara pasien dengan Apoteker dapat terjalin. Pasien dapat
mengeluhkan gejala apa saja yang mereka rasakan dan menceritakan jenis obat apa
yang pernah diminum atau sedang diminum oleh pasien,ataukah ada gangguan
penyakit lain/komplikasi. Dengan begitu Apoteker lebih mengetahui keadaan pasien
yang sedang mereka tangani dan memberikan obat yang tepat. Informasi mengenai
penyakit seorang pasien tidak hanya mereka terima dari hasil diagnosis seorang
dokter namun juga dengan melihat sendiri kondisi pasiennya.
Masyarakat Indonesia belum memiliki
prinsip “tanya obat,tanya apoteker”. Ketika sakit terkadang langsung mengobati nya sendiri dengan membeli
obat-obat bebas di warung tanpa mempedulikan efek samping dan kontra
indikasinya. Dosis yang digunakan juga asal-asalan. Padahal sangat berbahaya
karena setiap tingkat keparahan penyakit memiliki dosis yang berbeda. Selain
itu, faktor kondisi fisiologis juga sangat berpengaruh terhadap dosis yang
diberikan. Orang satu menggunakan obat X belum tentu obat tersebut cocok
digunakan untuk orang lain meskipun gejalanya sama. Tidak ada salahnya untuk
berkonsultasi kepada Apoteker terlebih dahulu. Apoteker akan menanyakan gejala yang Anda alami,sudah berapa lama Anda
mengalami gejala tersebut, obat apa saja yang sudah pernah digunakan, adakah penyakit
lain yang diderita. Dengan begitu membantu Apoteker memilihkan obat yang
sesuai. Setelah Apoteker memilihkan obat, Anda akan dijelaskan mengenai cara
penggunaannya,khasiat obatnya,dosis,kontra indikasi dan efek samping yang akan
Anda alami akibat penggunaan obat tersebut.
Seluruh ahli tenaga kesehatan siap
untuk membantu Anda. Seluruh ahli tenaga kesehatan harus berperan aktif dalam
peningkatan kesehatan masyarakat. Jadilah masyarakat yang cerdas dengan tidak
sembarangan mendiagnosis dan sembarangan dalam memilih obat. Tanyakan terlebih
dahulu pada Apoteker mengenai obat yang harus Anda pilih. Patuhilah setiap
saran yang disampaikan baik oleh dokter maupun Apoteker terkait dengan
pengobatan . Kepatuhan pasien pada pengobatan juga berpengaruh dalam keberhasilan menghilangkan
suatu penyakit.
“Tanya
obat,Tanya Apoteker”
Komentar
Posting Komentar