Postingan

Menampilkan postingan dengan label Poems

DIMENSI HATI

Gambar
                                       DIMENSI HATI Wahai hati tak pernahkah kau merasa puas? Wahai hati tak pernahkah kau bersyukur ? Wahai hati tak pernahkah kau tak risau ? Wahai hati tak pernahkah kau bisa berdamai dengan logika ? Wahai hati tak pernahkah kau menjadi mudah untuk dimengerti ? Hati... Rasanya sudah lelah aku paksakan diri untuk mengerti Tak akan jua mengembalikan waktu yang telah terlewati Kini akan ku nikmati segala rasa yang memang telah tersaji Karena segala retorisme tentang hati tak kan pernah terpahami -AW-

JERAT

                                                JERAT Terpenjara dalam lingkar zona nyaman.. Terjerat kuat tali kemalasan.. Terkalahkan oleh ego tanpa nalar. Terbunuh jalannya waktu yang kejam.. Tercambuk pahitnya harapan tanpa kenyataan.. Menyalahkan keadaan dan lingkungan.. Menerka-nerka yang tak pernah ada.. Mencari pelampiasan atas ketidakadilan yang dirasa. Mengucap beribu angan tanpa pembuktian.. Meringkuk pasrah tak berani melangkah.. Terjebak pada rutinitas yang selalu sama.. Tak berani melampaui batas kemampuan.. Terkatung-katung semua impian yang digantungkan.. Takut bilang tidak pada rasa nyaman yang menghampiri Tak punya tujuan dan arah hidup yang pasti.. Setelah waktu tak dapat kembali diputar.. Sesal yang hanya akan datang menghampiri.. Sampaikan pada tekad yang sekuat baja.. Sekarang masih sanggupkah untuk bangkit ? Sanggupkah mengejar waktu yang tertinggal ?                                                                

Puisi

Waktu Berbicara Kenangan pilu  perlahan hilang dari dalam memori  Menutup lembar catatan kelam yang tertoreh Mengubur dalam – dalam keinginan untuk membukanya kembali Engkau yang dulu nyata kini terasa semu Aku seperti orang yang telah kehilangan asa Setiap hari hanya mencari bayangan semu  Memang , perlahan aku bisa melupakan kenangan itu  Namun hati ini tak bisa membuang semua perasaan yang kau beri Saat aku sedih engkau ada dan datang memelukku Kau berkata,  “ Aku tak ingin melihat keadaanmu yang seperti ini” Lalu ku coba tersenyum dan memandang kedua matamu yang teduh             Pelukan hangatmu melarutkanku dalam suasana damai Kini semua itu hanya menjadi fatamorgana untuk diriku Aku tak tau kemana hilangnya rasa yang damai itu Dan tersirat sebuah tanya di dalam hati Akankah ku dapat lagi perasaan seperti yang kau berikan kepadaku Adakah orang lain yang bisa sepertimu dan menggantikanmu Entahlah .... Ada satu keyakinan kuat di da

Puisi Suara Hati

Suara Hati Sayatan luka menoreh kalbu Mengirim air mata yang kini menetes Dalam kekecewaan hati menjerit Hembusan angin bawalah luka ini menjauh Bersama kenangan pahitnya Tak inginkan hidup dalam bayangan semu Hanya gambaran hitam putih yang tampak Tak lagi menyisakan warna Awan biru berubah menjadi kelam Dedaunan kering berguguran Sang waktu..... Perlahan bantu aku melupakan semua Sentuh hati ku  dengan kedamaian.......... By: Ajeng Windi