Kenapa Perlu Bersyukur ?
BERSYUKUR MENAMBAH
NIKMAT
Tak ada manusia di dunia ini hidup tanpa ada masalah. Setiap
orang memilikinya dengan porsi masing-masing. Porsi yang pas sesuai yang telah
Allah tentukan. Bisa jadi sesuatu itu buruk bagi kita namun sebenarnya itu baik
di mata Allah.
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan
kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Membandingkan kemampuan satu orang dengan orang lain
bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan. Karena setiap manusia dianugerahi
kemampuan dan kekurangan. Iri terhadap apa yang orang lain dapatkan juga sikap
yang kurang bijak. Kita tak pernah tau hal apa yang telah diambil Allah dari
orang tersebut sehingga Allah menggantinya dengan kenikmatan. Iri dibolehkan
sebatas jika itu merupakan kebaikan. Misalnya iri terhadap orang lain yang
ibadahnya lebih bagus dan memotivasi kita untuk seperti dirinya.
“Tidak ada
iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta
lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan
kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Kenikmatan sejatinya tak perlu dicari. Kenikmatan sejatinya
adalah ketika diri kita mampu menerima setiap apa yang didapat dan menerima
setiap kejadian dengan penuh ikhlas hanya mengharap ridho Allah. Kenikmatan
bukan mengenai sedikit banyak yang mampu kita peroleh namun seberapa banyak
kita mampu menerima dan mensyukurinya.
Selalu berpegang teguh pada janji Allah bahwa Allah akan menambah
kenikmatan jika kita mampu bersyukur.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ
كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. [Ibrâhîm/14:7]
Self-reminder bagi
diri saya sendiri khususnya dan teruntuk teman-teman yang saya cintai ayo mulai
dari sekarang biasakan bersyukur terhadap apapun yang kita peroleh. Selama kita
sudah kerahkan seluruh usaha seluruh daya upaya kita untuk memperoleh yang
terbaik,apapun hasilnya tetap harus disyukuri. Jika apa yang kita peroleh
ternyata tak sesuai dengan apa yang kita harapkan maka bisa jadi itulah yang
terbaik bagi kita menurut Allah. Selalu katakan pada diri sendiri bahwa “ Allah
pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik selama aku terus berusaha serta
berdoa” Dan yakini di dalam hati bahwa
apa-apa yang datangnya dari Allah pastilah itu merupakan kebaikan.
Bersyukur tak sebatas lisan yang berkata “alhamdulillah” tetapi
harus benar-benar diyakini dalam hati bahwa kita merasa cukup dan merasa
bahagia atas pemberian dan ketetapan-Nya.
Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ
فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ
إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ
تَجْأَرُونَ
“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allâh,
kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta
pertolongan.” [An-Nahl/16:53]
Tak lupa untuk selalu istighfar
agar dijauhkan dari godaan syaitan. Syaitan bisa masuk melewati pintu mana
saja. Lengah sedikit saja pertahanan iman,syaitan dapat dengan mudahnya menghasut.
Selalu dekatkan diri kepada Allah. Memohon perlindungan kepada Allah agar
dijauhkan dari segala penyakit hati seperti iri dan sombong.
إِنِّيْ لَأُحِبُّكَ ، لاَ
تَدَعَنَّ فِيْ دُبُرِ كُلِّ
صَلاَةٍ تَقُوْلُ: اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ
عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ
عِبَادَتِكَ.
“Sungguh aku mencintaimu, janganlah engkau tinggalkan di
akhir (setelah selesai) setiap shalat untuk mengucapkan ; ‘Ya Allâh, tolonglah
aku untuk berdzikir (selalu ingat) kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta
memperbaiki ibadah kepada-Mu’.”[5]
Jadi,cukup bahagia sewajarnya,sedih seperlunya dan BERSYUKUR
SEBANYAK-BANYAK NYA YAA (:
Komentar
Posting Komentar